
Pada awal 1980-an, beberapa pasang elang tersebut dimasukkan kembali ke Catalina, tetapi telur mereka terlalu rapuh untuk sampai pada tahap menetas sebagai akibat berkelanjutan kontaminasi DDT. Untuk membantu anak-anak elang itu bertahan sampai dewasa, petugas lingkungan hidup mengumpulkan telur - telur elang dan menetaskannya didalam inkubator di labolatorium. Anak elang yang menetas kemudian dikembalikan ke sarangnya.
Tahun ini anak - anak elang gundul untuk pertama kalinya sejak tahun 1940-an menetas di alam bebas di pulau itu. Tiga pasang elang dari 30 elang gundul yang sedang bereproduksi berhasil menetaskan telur mereka di sarang tanpa bantuan sama sekali.
Anak - anak elang tersebut merupakan tonggak penting untuk upaya pemulihan populasi elang gundul di Catalina. Upaya untuk memelihara kehidupan satwa liar endemik lain d pulau itu, yakni rubah dan sejenis tikus, juga sedang dilakukan di kawasan lindung seluas 76 Mill persegi (122 km persegi) pulau itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar