Minggu, 06 April 2008

Akankah Lintasan Barat Laut Terbuka?

Lintasan Barat Laut, sebuah jalan pintas antara Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik, selama ini dianggap sebagai mitos. Bila peubahan iklim terus terjadi seperti sekarang, maka lintasan itu akan menjadi kenyataan.

Setiap tahun laut es di Arktika selalu mencair dan tahun ini proporsinya mencapai rekor sehingga meskipun sebentar saja, untuk pertama kalinya menciptakan Lintasan Barat Laut.

Foto-foto dari satelit mengungkapkan, pada musim panas tahun 2007 puncak es di Arktika turun lebih dari 20 persen dibandingkan dengan tahun 2005 yang saat itu tercatat merupakan rekor penurunan terbesar. Sisa puncak es, hanya 1,63 juta mill persegi (4,24 juta kilometer persegi), begitu kecil sehingga para penelit kini memperhitungkan Samudra Arktika benar-benar tidak lagi di tutupi es pada musim semi 2030 atau lebih awal 40 tahun dari perhitungan semula.

Perubahan tinggi muka es Arktika, selama ini dianggap sebagai pertanda perubahan iklim global, tidak akan menambah tinggi muka laut, tetapi mungkin dapat mengubah ekologi kutub dan mempercepat pemanasan global. Selanjutnya, Pemanasan global akan dapat mempercepat hilangnya es di permukaan daratan bumi yang akan menaikkan permukaan air laut.

Beruang kutub adalah yang pertama-tama akan berada dalam bahaya kaena terancam kehilangan tempat tinggal. Lintasan Barat Laut yang bebas dari es akan menjadi ladang bisnis, tetapi itu tidak ada artinya dibandingkan dengan akibat yang ditimbulkan oleh hilangnya es di Arktika.

Tidak ada komentar: